Sabtu, 23 November 2013

ARSENAL



Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga pada musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry. Stadion ini diganti, dikarenakan kapasitasnya yang terlalu kecil dibanding stadion klub-klub lain, seperti Chelsea F.C.
Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennis Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal.
Prestasi
Selain rekor tak terkalahkan sebanyak 49 kali menjadi yang terpanjang di Inggris hingga saat ini, Arsenal juga mempunyai banyak prestasi lainnya, yaitu :
·         Liga Inggris: 13
1931, 1933, 1934, 1935, 1938, 1948, 1953, 1971, 1989, 1991, 1998, 2002, 2004
·         Piala FA: 10
1930, 1936, 1950, 1971, 1979, 1993, 1998, 2002, 2003, 2005
·         Piala Liga Inggris: 2
1987, 1993 dan menjadi finalis pada tahun 1968, 1969, 1988, 2007
·         FA Charity Shield/FA Community Shield: 12
1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991 (juara bersama dengan Tottenham), 1998, 1999, 2002, 2004
·         Piala Winners: 1
1994 dan dua kali menjadi finalis pada tahun 1980 dan 1995
·         Piala UEFA: 1
1971 (waktu itu masih bernama Inter-Cities Fairs Cup, berubah nama menjadi Piala UEFA sejak musim 1970-71) dan sekali menjadi finalis pada musim 1999-00
·         Liga Champions: 0
menjadi finalis pada musim 2005-06
·         Piala Emirates: 2
2007, 2010
Arsenal di Indonesia
Soccer School Indonesia Arsenal :
SSI Arsenal tepatnya ada di selatan kota Jakarta. Mengambil fasilitas ISCI Ciputat, pada November 2007, SSI Arsenal telah menampung sekitar 250 siswa dari lapisan usia U - 8 tahun sampai dengan U - 18 tahun.
Untuk delapan sesi latihan, dimana sekali latihan menghabiskan dua jam, memakan biaya antara Rp. 2,5 juta sampai dengan Rp. 3,5 juta. Itu berarti untuk sekali latihan para siswa minimal merogoh sekitar Rp. 220.000.
SSI Arsenal sendiri muncul lewat gagasan Iman Arif untuk membangun sekolah sepak bola usia dini yang memanfaatkan jaringan Arsenal sebagai salah satu klub terkemuka. Untuk itu pula, SSI Arsenal dalam kerja samanya berada dibawah Community Development Department Arsenal, dan bukan Commercial Department.
Sebagai langkah awal menembus Stadion Emirates, stadion kebanggaan Arsenal, SSI Arsenal akan terlibat dalam invitasi sepak bola yang berlangsung di London, Inggris, Juli 2008. dalam mengikuti invitasi tersebut, SSI Arsenal akan melibatkan para pemain dari berbagai usia. Dalam invitasi Reach Your Goal di Singapura itu, tim U - 12 tahun menempati peringkat ke tiga dari enam tim, dan, antara lain, memukul tim U - 12 tahun Jepang 3 – 2
Arsenal Indonesia Supporters :
Arsenal Indonesian Supporters atau AIS lahir dari sebuah sebuah milis Arsenal di Indonesia, ArsenalTheGunners@yahoogroups.com. Milis itu sendiri berdiri sejak awal Desember 2003.
Tujuan awal milis ini adalah untuk memberikan wadah bagi para pendukung Arsenal untuk saling berbagi, bertanya, bertukar informasi seputar Arsenal. Seiring perputaran waktu, anggota milis itu semakin lama semakin berkembang dengan cukup pesat. Dalam waktu 3 bulan saja telah terkumpul lebih dari 50 anggota. Perkembangan ini terus diikuti dengan seringnya diadakan nonton bareng di kafe-kafe atas kerjasama Tabloid Bola dan Trans7.
Hal yang menggembirakan ini membuat para pengurus milis mulai memikirkan didirikannya sebuah fans club. Selain itu, informasi mengenai perkembangan fans club terus disebarluaskan melalui milis maupun sms ke anggota-anggota yang berada di luar Jakarta, seperti Surabaya, Bandung, Palembang, dan kota-kota lainnya.
Pada 24 April 2004 akhirnya disepakati berdirinya sebuah fans club dengan nama ARSENAL INDONESIAN SUPPORTERS dan hal-hal lainnya terutama mengenai administrasi akan dikerjakan sambil berjalan.
Kemudian berdirinya AIS mulai diperkenalkan dengan mengirimkan pemberitahuan ke khalayak umum melalui Tabloid Bola, Tabloid GO dan Majalah SOCCER. Responnya ternyata sangat-sangat menggembirakan. Sangat banyak pembaca yang mengirimkan sms atau menelpon ingin bergabung dengan AIS.
Dalam perkembangan selanjutnya Arsenal Indonesian Supporter kemudian terdaftar secara resmi sebagai salah satu kelompok penggemar Arsenal Football Club, London.
Referensi : 

Perbankan ( Travellers Cheques )



1.     Ny. Rina membuka rekening giro di bank UG pusat dengan setoran awal tunai  Rp 75jt dan selembar cek dari Ny. Sunarti nasabah giro bank Angkasa senilai Rp 50jt. Kemudian Ny. Rina menerbitkan selembar cek senilai Rp 5jt yang digunakan untuk membayar hutang dagangnya kepada Ny. Neni, nasabah giro bank Permata.
2.    Ny. Rina membuka tabungan di bank UG pusat dengan setoran awal sebesar Rp 5jt tunai dan Rp 20jt yang berasal dari selembar cek dari Tn. Iwan nasabah giro bank Permata. Atas rekening giro yang diterbitkannya, Ny. Rina mendapatkan fasilitas kartu ATM. Kemudian, Ny. Rina meminta bank untuk menerbitkan kartu smart untuk belanja senilai Rp 500rb yang yang didebet langsung dari rekening tabungannya. Ny. Rina juga membayar hutang dagangnya sebesar Rp 7,5jt kepada Ny. Indrayati nasabah giro bank UG cabang margonda melalui fasilitas transfer.
3.    Ny. Rina berbelanja alat tulis kantor di toko buku Gramedia Depok dengan nilai transaksi Rp 350rb. Ny. Rina membayar dengan menggunakan kartu ATM. Kemudian Ny. Rina singgah di mesin ATM untuk membayar rekening listriknya senilai Rp 525rb. Dalam perjalanan pulang, Ny. Rina membeli bensin sebesar Rp 350rb dengan menggunakan kartu ATM dan membayar Tol sebesar Rp 7500 dengan menggunakan kartu smart yang dimilikinya. Sebelum sampai di rumah, Ny. Rina berbelanja keperluan sehari-hari senilai Rp 350rb di mini market dengan menggunakan kartu smart dan melakukan pengisian ulang kartu smart sebesar Rp 500rb.
4.    Ny. Rina memutuskan untuk mendepositokan sebagian uang tabungannya sebesar Rp 7,5jt. Bank menetapkan bunga 12%pa untuk deposito 3 bulan Ny. Rina. Bunga deposito tersebut dipindahkan langsung ke rekening tabungan Ny. Rina.
5.    Untuk keperluan perjalanan bisnisnya, Ny. Rina membeli TC atas beban rekening gironya. Jumlah TC yang dibeli terdiri dari pecahan sbb: 100 lembar @Rp100.000; 50 lembar @ Rp1.000.000.
6.    Ny. Rina mencairkan TC pada Bank UG cabang Bandung sebanyak 3 lembar @ Rp1.000.000 secara tunai. Kemudian Ny. Rina melakukan pembelian sejumlah barang pada toko souvenir di Bandung dengan menggunakan 20 lembar TC @Rp100.000. Toko souvenir mencairkan secara tunai seluruh TC tersebut di bank UG cabang Bandung.
7.    Bank UG Jakarta mengirim 50 lembar TC Rupiah @Rp1.000.000 kepada agen travel CV. Wisata dengan memperhitungkan beban formulir berharga senilai @Rp10.000 per lembar. Agen travel CV. Wisata berhasil menjual 25 lembar TC tersebut kepada Tn. Budi secara tunai. Tn. Budi mencairkan TC tersebut di bank UG cabang Bandung.
8.    Ny. Rina melaporkan kepada Bank UG cabang Bandung bahwa ia kehilangan 1 lembar TC @ Rp1.000.000 dan memohon kepada cabang Badung tsb untuk menerbitkan kembali TC yang baru. Setelah mendapat keyakinan tentang keabsahan TC rupiah tersebut, cabang Bandung akan membebankan komisi penerbitan kembali sebesar Rp25.000 kepada Ny. Rina.


 Jawab :
 1. a.  kas         Rp. 75.000.000
             Giro Ny Rina         Rp. 75.000.000

     b. Bank UG
                 R/k BI   Rp. 50.000.000
                                Warkat Kliring         Rp. 50.000.000
                 Warkat kliring  Rp. 50.000.000
                                 Giro Ny.Rina         Rp. 50.000.000
         LKBI 
             Bank Angkasa  Rp. 50.000.000
                               Bank UG          Rp. 50.000.000
         Bank Angkasa
              Giro Ny Sunarti  Rp 50.000.000
                               R/K BI                         Rp. 50.000.000

     c.  Bank Permata 
               R/K BI              Rp. 5.000.000
                             Warkat kliring                Rp. 5.000.000
               Warkat kliring        Rp. 5.000.000
                             Giro Ny.Neni               Rp. 5.000.000
         LKBI 
                Bank UG               Rp. 5.000.000
                             Bank Permata               Rp. 5.000.000
         Bank UG
                Giro Ny Rina           Rp 5.000.000
                               R/K BI                      Rp. 5.000.000

 2.    a.  Kas                Rp. 5.000.000
                         Tabungan Ny Rina              Rp. 5.000.000

       b.   Bank UG
                    R/K BI                        Rp. 20.000.000
                            Warkat Kliring                      Rp. 20.000.000
                    Warkat Kliring             Rp. 20.000.000
                             Tabungan Ny Rina               Rp. 20.000.000
              LKBI 
                   Giro permata              Rp. 20.000.000
                               Giro UG                          Rp. 20.000.000
             Bank Permata 
                  Giro Tn.Iwan              Rp. 20.000.000
                                R/K BI                           Rp. 20.000.000

         c.  Tabungan Ny. Rina           Rp. 500.000
                       Tabungan Smartcard Ny.Rina              Rp. 500.000

         d. Cabang Pusat
               Tabungan Ny.Rina  Rp. 7500.000
                         RAK Margonda         Rp. 7500.000
             Cabang Margonda
                 RAK Pusat   Rp. 7500.000
                         Tabungan Ny.Indrayati  Rp. 7500.000

         3. a.  Tabungan Ny. Rina             Rp. 350.000
                             Giro Gramedia Depok                        Rp.350.000

            b.  Tabungan Ny.Rina                Rp. 525.000
                              Giro PLN                                          Rp. 525.000

           c.  Tabungan Ny.Rina                 Rp. 350.000
                              Giro SPBU                                        Rp. 350.000

           d. Tabungan Smart Card Ny.Rina             Rp. 7.500
                              Giro Jasa Marga                                   Rp. 7.500

           e. Tabungan Smart Card Ny.Rina      Rp. 350.000
                              Giro Mini market                                Rp. 350.000

           f.   kas                    Rp. 500.000
                       Tabungan Smart Card Ny.Rina                  Rp. 500.000

        4. a.  Tabungan Ny.Rina               Rp. 7500.000
                             Deposit 3bln Ny Rina                Rp. 7500.000

           b. By. Bunga Deposito Ny Rina        Rp 225.000
                              Bunga YMHD                                 Rp. 225.000

                Bln 1         Bunga YMHD             Rp. 75.000
                                             Tabungan Ny Rina                   Rp. 75.000
                Bln 2         Bunga YMHD             Rp. 75.000
                                             Tabungan Ny Rina                   Rp. 75.000
                Bln 3         Bunga YMHD             Rp. 75.000
                                             Tabungan Ny Rina                    Rp. 75.000

                Deposito 3bln Ny Rina             Rp. 7500.000
                                 Tabungan Ny.Rina                       Rp.7500.000

       5.   Giro Ny Rina             Rp. 60.000.000
                        TC-Rupiah                     Rp. 60.000.000

       6. a. Cabang Bandung
                 RAK Pusat          Rp. 3000.000
                                  Kas                    Rp. 3000.000
              Cabang Pusat
                 TC- Rupiah          Rp. 3000.000
                                  RAK Bandung          Rp. 3000.000

          b. TC-Rupiah               Rp. 2000.000
                               Giro Toko souvenir         Rp. 2000.000

         c. Cabang Bandung
                RAK Pusat              Rp. 2000.000
                             Kas                                Rp. 2000.000
             Cabang Pusat
                 TC- Rupiah  Rp. 2000.000
                              RAK Bandung            Rp. 2000.000

      7.     a.           Kas             Rp. 50.000.000
                                           Biaya Komisi               Rp.500.000
                                           TC-Rupiah                  Rp. 49.500.000

            b.      Biaya Komisi@10.000      Rp. 250.000
                     CV.Wisata                        Rp. 24.750.000
                                                    TC-Rupiah                    Rp. 25.000.000

              c.  Cabang Bandung
                        RAK Pusat              Rp. 25.000.000
                                       Kas                               Rp. 25.000.000
                   Cabang Jakarta
                         TC- Rupiah             Rp. 25.000.000
                                        RAK Bandung             Rp. 25.000.000

       8.  TC –Rupiah (Lama)                          Rp. 1.000.000
                              TC – Rupiah (Baru)                              Rp. 1.000.000

            Kas                                            Rp. 25.000
                    Pendapatan Komisi Penerbitan TC Rupiah              Rp. 25.000

Selasa, 19 November 2013

Bahasa Indonesia 2# nomor 3


Tugas 3

 3. Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar

3.1. Satu Pengarang

Cara Penulisan:
1) Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengaranag pada buku.
2) Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
3) Judul buku dicetak miring.
4) Setelah judul buku diikuti informasi buku, subjudul, jilid, edisi; tidak diikuti koma atau titik.
5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun.
6) Stetlah kurung tutup, diberi koma.
7) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1Prof. Dr. Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), 63-70.
2M. Ramelan, Paragraf, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 41-64.
3Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 1984), 1-20.

3.2. Dua Pengarang

1) Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang di buku, dan diikuti koma.
2) Judul buku dicetak miring.
3) Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau titik.
4) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun, setelah kurung tutup, diberi koma.
5) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h) dapat juga tanpa kata halaman, nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Presindo, 1996), 121-140.
2Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Business, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
3Farid Elashmawi and Philip R. Harris, Multicultural Management, terj. John Tondowidjojo, (Jakarta: Gramedia, 1999), 10-11.

3.3. Tiga Pengarang

Cara Penulisan:
1) Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya.
2) Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan kawan).
3) Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
4) Judul buku dicetak miring.
5) Antara judul buku dan informasi buku (subjudul, jilid, edisi, dan lain-lain) tidak disisipi koma atau titik.
6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman).
7) Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1Gibson, Ivancevich, and Donelly, Organisasi Edisi ke-8, terj. Ir. Nunuk Adiarni MM, (Jakarta: Bina Aksara, 1997), 345-355.
2Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Tufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1982), 120.
3Sabarti Akhidah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridan, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1999), 41-77.
4Antonius Atosokhi S.Th.MM, Antonia Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs. Yohanes Babasari, Character Building II Relasi Dengan Sesama, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003), 27-51.
5Sears, David O., Jonathan L. Freedman, L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid 1 ed. 5tha.d. Michael Adrianto dan Savitri Soekrisno, S.H. (Jakarta: Erlangga, 1988), 21-50.
3.4. Lebih dari tiga pengarang

Cara penulisan:
1) Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk (dan kawan kawan) atau et.al. (et alli), boleh memilih singkatan et.al. atau singkatan bahasa indonesia dkk, tetapi harus konsisten, tidak berganti-ganti. Rujukan berbahasa asing, misalnya Inggris, gunakanlah et.al. Jika rujukan bersumber bahasa Indonesia gunakanlah dkk.
2) Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma.
3) Nama pengarang diikuti tanda koma.
4) Judul buku dicetak miring diikuti koma.
5) Judul buku dan subjudul, jilid, atau edisi tidak dipisahkan koma atau titik.
6) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit, dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma, dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman).
7) Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.

Contoh:
1Arthur J. Keown et.al., Dasar-Dasar Manajemen Keunangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
2Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci Shimoff, Chicken Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.

3.5. Instutisi sebagai Penulis

Contoh:
1Biro Pusat Statistik, Proyeksi Angkatan Kerja Indonesia Sampai Tahun 2000 (Jakarta: BPS,1982), 1.
2Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2004), 1-3.

3.6. Terjemahan

1James C. Vann Horne, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, a.b. Junius Titrok MBA (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 100.
2Arthur J. Koewn et.al., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th ed. terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Silistyorini, S.E., M.M., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
3Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hawthrone, Marci Shimoff, Chicken Soup for the Women's Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.

3.7. Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar

a. Susunan artikel dalam jurnal
1) Nomor urut pengarang dengan huruf kecil menggantung, rapat dengan garis margin kiri diikuti nama pengarang, koma.
2) Judul artikel diapit tanda petik diikuti koma.
3) Nama jurnal dicetak miring diikuti koma.
4) Nomor voluume diikuti titik dua (:) diikuti nomor halaman, diikuti koma.
5) Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti koma, diikuti nomor halaman dan ditutup dengan titik.

Contoh:
1Bagus Sumargo, "Validalitas dan Reabilitas Pengukuran Kemiskinan", Jurnal Ilmiah Mat Stat, 2:2, (Jakarta, Juli 2002), 137 et.seq.
2Syamsul Arifin, "Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama", Jurnal Character Building, 1:1, (Jakarta, Juli 2004), 21-33.
3Nur Hidayat, "Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Fiskal vs Laporan Keuangan Komersial", Jurnal Perpajakan Indonesia, 1:10 (Jakarta, Mei 2002), 32-39.

b. Majalah
Urutan unsur yang dituliskan: nomor urut catatan kaki, nama pengarang, judul artikel (diapit tanda petik), nama majalah (dicetak miring), nomor dan tanggal penerbitan, dan halaman.

Contoh:
1Dedi Humaedi, "Kiat Perusahaan untuk Hidup Terus", Swa Sembada, 16/XX/5-18 Agustus 2004, h. 107-109.

c. Surat Kabar
Urutan unsur yang dituliskan: nama pengarang (kalau tidak ada nama tuliskan halaman pembahasan, misalnya: opini, tajuk, tifa), judul artikel (diapit tanda petik), nama surat kabar (di cetak miring), dan tanggal dan tempat penerbitan.

Contoh:
1Usep Setiawan, "Pemerintah Baru dan Konflik Agraria", Kompas 24 September 2004, 4-5.
2Putut Ea, "Rumah Hujan", Media Indonesia 20 Juni 2004, 13.


Sumber:
Haryanto, A.G., H. Ruslijanto, D. Mulyono. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Penebit Buku Kedokteran, Jakarta.
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta:Grasindo.



Bahasa Indonesia 2# nomor 2


Tugas 3

2.  Ketentuan penulisan Artikel Ilmiah dalam publikasi Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal ilmiah adalah artikel yang disusun guna memberikan kontribusi terhadap teori atau penerarapan ilmu. Artikel jurnal ilmiah umumnya tersusun atas judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Artikel Jurnal umumnya memiliki kualitas yang sangat tinggi, baik dari tata bahasa maupun dari konten, jika anda menginginkan contoh artikel jurnal ilmiah dapat menggunakan link download jurnal internasional, atau contoh jurnal ilmiah.
Berdasarkan versi lain, jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan untuk orang-orang dengan minat khusus (misal: matematika). Awalnya jurnal dalam bentuk buku, namun seiring berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal. Jurnal biasanya diterbitkan 2-3 kali dalam setahun, berapa jurnal besar biasanya bisa lebih.
Menulis Jurnal Ilmiah
Menulis jurnal ilmiah bukan merupakan pekerjaan yang mudah, tetapi tidak ada salahnya jika dilatih. Jika anda punya artikel yang siap dijurnalkan, sebelum menulis jurnal ilmiah disarankan untuk: 
(1) Mengetahui lingkup bidang keilmuan suatu jurnal, untuk mengecek apakah artikel kita sesuai
(2) Mengunduh/membuat template sesuai aturan jurnal tersebut,
(3) Menulis artikel yang sesuai dengan gaya (bahasa, alur, dll) jurnal tesebut.
KOMPONEN-KOMPONEN ARTIKEL ILMIAH
1.1 Judul Artikel Ilmiah
Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).

1.2 Nama dan Alamat Penulis

Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks.

Contoh:
DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG
THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG
Engkus Kuswamo
Universitas Padjadjaran

Program Doktor Ilmu Komunikasi
e-mail: koeskw@unpad.ac.id

1.3 Abstrak dan Kata Kunci (Abstract and Keywords)

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan sari tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian.

Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya mengandung alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan tidak merujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalamjarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 – 5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalam artikel.

1.4 Pendahuluan (Introduction)

Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut.

1.5 Metode (Methods)

Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelumnya, maka acuan pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-masing eksperimen harus dijelaskan.

1.6 Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion)

Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian.

Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain.    .

Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya.

1. 7 Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)

Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.

1.8 Ucapan Terimakasih (Acknowledgement)

Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis kepada tim

promotor/tim pembimbing, dan fihak – fihak yang telah membantu dalam penelitian serta pemberi dana.

1.9 Daftar Pustaka (References)

Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap dilakukan pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar dibuat sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir, lalu ditulis dalam daftar semua referensi yang ada dalam naskah dan daftar tersebut digunakan untuk menyusun daftar pustaka.

Gaya penulisan pada setiap jumal tidak sama (disebut: Gaya Selingkung), sehingga harus dipelajari dengan seksama bagaimana gaya/style dari jumal yang akan dikirimi naskah artikel (baca: petunjuk bagi calon penulis). Konteks rujukan yang dicantumkan hanya yang benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian. Perlu diminimalkan pencantuman referensi dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press. Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya. Penggunaan et at, dalam bahan rujukan hanya digunakan jika jumlah penulis terdiri lebih dari 6 orang.

Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat lampiran). Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap.

1.10 Lain-Lain

Catatan kaki (footnotes): ditulis di bagian bawah dan biasa digunakan sebagai informasi program studi dan alamat penulis. Dalam bidang ilmu sosial, catatan kaki merupakan keterangan atau penjelasan atas teks tulisan yang dicatat pada bagian bawah halaman teks tulisan yang bersangkutan dan diberi tanda tertentu. Penulisan catatan kaki sebaiknya dibatasi dan biasanya menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil daripada huruf dalam teks.

http://pemudaindonesiabaru.blogspot.com/2012/09/panduan-cara-menulis-artikel-ilmiah.html


Bahasa Indonesia 2# nomor 1


Tugas 3

1. Jelaskan dan berikan contoh untuk masing-masing urutan yang digunakan dalam penulisan ilmiah
Daftar pustaka, atau sering disebut bibliografi, jelas sangat penting untuk tulisan ilmiah. Jika tidak menyertakan daftar pustaka dalam karya tulis ilmiah, tentu tulisan kita dianggap tidak memenuhi kriteria tulisan ilmiah.

Oleh karena itu, kami mencoba memberikan beberapa informasi cara penulisan Daftar Pustaka dari berbagai sumber agar memudahkan anda yang sedang mengerjakan tugas ilmiah baik menulis laporan, makalah, skripsi, thesis atau bahkan disertasi.

Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah sitasi (rujukan) dengan gaya vancouver atau harvard karena memang metode ini baru diperkenalkan dibangku perkuliahan. Orang-orang seringkali membedakan harvard dan vancouver hanya pada aplikasinya di halaman isi,

Penulisan Ilmiah dalam Sistem Harvard

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a,b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik dalam penulisan daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat internet ditulis menggunakan huruf italic.

    Contoh :

Buller. H. and Hoggart, K. (1994a). ‘New drugs for acute respiratory distress syndrome’,New England Jurnal of Medicine, 3 (6): 435-439

Buller, H. and Hoggart, K. (1994b). ‘The social integration of British home owners into French rural communities’, Journal of Rural Studies, 10, 2, 197–210.

Dower, M. (1977). ‘Planning aspects of second homes’, in J. T. Coppock (ed.), Second Homes: Curse or Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.210–37.

Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge University Press.

Grinspoon, L. & Bakalar, J.B. (1993). Marijuana: the forbidden medicine, Yale University Press, London

Sistem vancouver
menggunakan cara penomeran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustak, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan.

    Contoh :

[1] Dick, H.W. Industri Pelayaran Indonesia: Kompetisi dan Regulasi.  oleh Burhanuddin A. Jakarta: LP3ES. 1990.

[2] Franklin, J.H. Fundamentals of Mathematics. Chicago: University of Chicago Press. 1985.

[3] Kernighan, B.W., dan Dennis M.R. The C Programming Language. New Jersey: Prentice Hall. 1987.

Tetapi lebih dari itu ada perbedaan yang mendasar pula pada penulisannya di daftar pustaka (dan hal ini yang jarang diperhatikan oleh kebanyakan penulis)
Saat ini saya memperkenalkan sistem sitasi dengan gaya vancouver (harvard baru dibahas pada artikel berikutnya). Sistem Vancouver merupakan sistem yang sering digunakan dalam berbagai jurnal ilmiah atau publikasi akademik. Sistem ini umumnya disebut author-number system karena sistemnya yang merujuk dengan menggunakan angka. Nama Vancouver diambil karena sistem ini merupakan hasil dari pertemuan yang dilaksanakan di Vancouver, British Columbia, Canada pada tahun 1979 yang merupakan cikal bakal berdirinya ICMJE (International Comitee of Medical Journal Editors). Dibandingkan harvard, vancouver lebih populer digunakan di jurnal kedokteran karena tidak terlalu banyak memakan tempat (karena hanya perlu menuliskan angka tanpa nama dan tahun) sehingga mengurangi jumlah halaman. Selain itu, vancouver juga memungkinkan penggunanya merujuk lebih dari satu sumber untuk sebuah pernyataan (kalimat) tanpa perlu merusak estetika penulisan.