Suatu hari ketika pejalan
hati dimulai,,
Pagi itu terasa indah dan bersinar, sama seperti hari biasanya. Tapi semua berubah saat dia datng tanpa undangan dan meberikan sejuta harapan.
Hari demi hari dilalui
bersama dan penuh kebahagiaan. Tawa canda semua tercipta dengan natural tanpa
adanya kebohongan, rasanya ingin selalu bersama dan selalu membuat senyuman
dihari-hari selanjutnya.
Walaupun ada yang tak
menyukainya tapi ku hadapi dan ku lewati semuanya sesuai dengan apa kata
hatiku. Karena setiap masalah yang muncul selalu kami selesaikan bersama dengan
yang lain. Kebersamaan ku dengannya dan teman-teman kita.
Begitu banyak cerita buruk
tentangnya, bukan aku tak ingin mendengarnya tapi apabila dia seperti apa yang
mereka ceritakan dan aku mengikuti emosiku saja semua akan hilang begitu saja
dan menyisakan sakit. Jadi lebih baik ku ambil berita baik dan ku jadikan
batasan untuk lebih denganya.
Tapi hingga suatu ketika,
semua kenyataan muncul dengan sendirinya. Kebahagiaan yang aku kira akan
berjalan lancar dan selalu menyenangkan berubah menjadi kosong. Putih menjadi
hitam, bening menjadi pudar dan terang menjadi gelap.
Kenyataan yang tak
diharapkan, kenyataan yang membuat luka. Ternyata harapan yang diberikan dan
senyuman manis itu tak seharusnya ku terima karena dia sebenarnya milik orang
lain. Berita yang selama ini tak ku percaya dan tak ku hiraukan kini dia akui
tanpa ada rasa bersalah. Mungkin ini memang salahku karena tak melihat keluar
sana.
Apabila ku tau semuanya dari
awal, semuanya tidak akan terjadi seperti ini. Aku akan menjaga jarak, aku tak
akan berharap dan aku tak akan memiliki rasa lebih terhadapnya. Kini semuanya
telah terjadi tapi tak terlambat untuk merubahnya menjadi baik walaupun tak
sebaik dulu sebelum aku mengetahui kenyataan pahit yang membuat lubang di hati.
Terima kasih atas sikap baik
mu yang tak pernah ku ketahui apa maksud sebenarnya, tapi aku harap semoga pertemuan
dan pertemanan kita tetap baik walau tak seindah dulu. ^.^
By : Isrina Ramadhania
Tidak ada komentar:
Posting Komentar